Jumat, 25 Maret 2011

Hlookup dan Vlookup pada ms.exel

Pengertian HLOOKUP dan VLOOKUP

Hlookup dan vlookup adalah suatu fungsi di Microsoft exel untuk mencari atau mengambil nilai dalam suatu table dengan menggunakan nilai kunci perbandingan dan menberikan informasi yang sesuai dari table tersebut.

Bedanya Hlookup itu berfungsi mencari nilai pada table atau baris secara horizontal dan menggunakan offset baris yang berate menunjukan posisi data. Sedangkan Vlookup itu berfungsi untuk mencari nilai pada table sacara vertical, jadi dy menggunaka kolom bukan baris untuk menunjukan posisi data.

Berikut adalah bentuk formula dari Hlookup pada exel =HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,0).

Dan berikut adalah bentuk formula dari Vlookup pada exel

=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,0)”.

Lookup_value adalah sebuah nilai yang akan dicari dari kolom pertama di sebuah array/range. Lookup-value ini dapat berupa nilai ataupun text.

Kalau table_array adalah table data atau informasi atau sumber dari data yang akan kita cari.

Row_index itu adalah posisi baris dari table sumber yang datanya ingin kita cari, col_index pun juga sama, tapi kalau yang ini adalah posisi kolomnya.

Num 0 itu sebenarnya tidak digunakan tidak apa2, tapi kalau kita tidak menggunakannya kita harus menggunakan tanda $ untuk mengunci table sumber agar benar.


Cara membuat :

Buatlah table seperti gambar di atas lalu masukkan nama, kelas, nilai UTS, nilai UAS, input datanya masing-masing. Untuk menghitung total tidak perlu secara manual, kita bias menggunakan formula, caranya yaitu letakkan pointer pada kolom total, lalu ketik sama dengan (=) lalu klik shell yang akan kita jumlahkan pada kolom uts dan uas, maka rumus nya menjadi =(D3+E3) lalu enter. Untuk data selanjutnya kita tidak perlu menghitungnya lagi, cukup dengan meletakkan kuror pada pjok kanan bawah pointer sampai muncul tanda “+” lalu sorot sampai bawah, maka hasil akan kluar sendiri.

Lalu ada baris jumlah, jumlah itu berfungsi menjumlahkan semua data per kolom, untuk menjumlahkan kolom kita gunakan SUM, tepatkan pointer pada baris jumlah, ketik sama dengan (=) lalu SUM, kemudian sorot mulai data pertama sampai data akhir dari kolom, jadi rumusnya =SUM(D2:D11)

Max berfungsi untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom, rumus nya pada dasarnya sama dengan sum, hanya menggantikan kata sum menjadi max, sorot kolom datanya, enter, maka akan muncul hasil. =MAX(D2:D11)

kebalikan dari max, min berfungsi untuk mencari nilai terendah dari suatu kolom, cara dan rumusnya pun sama. Rumusnya =MIN(D2:D11) enter, maka hasil akan muncul.

Baris Average itu berfungsi untuk mencari rata-rata, fungsi average ini mempersingkat kita dalam mencari rata-rata, kita tidak perlu menjumlahkan semua data kemudian membagi dengan banyak datanya, dengan average kita hanya tinggal menyorot kolom yang akan kita rata-ratakan. Rumusnya =AVERAGE(D2:D11)

Kalau count itu untuk mencari banyak data yang digunakan. Caranya pun sama =COUNT(D2:D11) tekan enter lalu hasil akan muncul.



Sekarang kita buat lagi table seperti di atas untuk mengisi kriteria. Kolom krieteria di isikan bukan secara manual, tapi menggunakan fungsi if. Dalam exel if memiliki sytax sebagai berikut =IF(logical_test;[value_if_true];[value_if_false). Kemudian lihatlah syntax yang ada di formula bar =IF(D21<=60,"D",(IF(D21<=70,"C",(IF(D21<=80,"B","A"))))). Caranya, letakkan pointer pada kolom kriteria lalu katik sama dengan (=) kemudian tulis if dan buka kurung, klik nilai di kolom nilai rata-rata yaitu D21, logikanya jika nilai yang ada di sell D21 lebih kecil samadengan 60, maka akan mencetak “D”, jika nilai lebih kecil samadengan 70 maka akan mencetak “C”, jika nilai lebih kecil sana dengan 80 maka mencetak “B” jika semua ketentuan itu tidak terpenuhi maka selain nya akan mencetak “A”. untuk baris selanjutnya tinggal drag pointer.

Sekarang kita akan membuat fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP.

HLOOKUP di gunakan untuk mengambil data dari table yang horosontal atau kesamping.

Sedangkan VLOOKUP untuk mengambil data dari table yang vertical atau kebawah, jdi kita tidak perlu menuliskannya secara manual.

Berikut adalah table sumber yang dibuat dalam dua bentuk, yang pertama vertical, yang kedua horizontal.


Ini adalah table yang sudah mengambil data mengunakan fungsi VLOOKUP, pada exel syntax vlookup ada sebagai berikut =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,0)”. Sekarang lihat rumus yang ada di formula bar =VLOOKUP(I21,$B$21:$E$25,4), logikanya perama letakkan pointer pada kolom criteria K21, lalu tulis =VlOOKUP( I21 itu menunjukkan sebagai primary key, maksudnya dial ah yang membedakan setiap data dan yang ada di table sumber, primary keynya adalah nama. Lalu sorot table sumber dari data pertama sampai akhir, gunakanlah tanda $ untuk mengunci table yang kita blok agar tidak berubah, karena kalau tidak, saat kita menyorot untuk data-data selanjutnya sintaks nya akan berubah dan hasilnya pun kemungkinan besar juga salah, lalu angka 4 di belakang itu menjukan pada kolom ke berapa di table sumber yang datanya ingin kita ambil. Setelah itu enter dan sorot ke bawah.

Ini adalah contoh table yang menggambil data dari table horizontal mengunakan fungsi HlOOKUP, syntax pada exel nya adalah sebagai berikut “=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,0)”. Tidak jauh beda dengan vlookup tadi, K28 tetap sebagai primary key, dan syntax pada formula bar nya sebagai berikut =HLOOKUP(I28,$B$28:$F$31,4) sorot table sumber dari data awal mpe akhir, tanda $ berfungsi untuk memutlakkan dan 4 di belakang adalah posisi baris data pada sumber yang akan kita ambil. Lalu enter, dan sorot samapai bawah.



Membuat grafik

Grafik ini dibuat dari table pertama. Sorot data table dari A1:F11 lalu pilih insert, lalu pada charts pilih lah jenis grafik yang kita inginkan, selah memilih (sebagai contoh coloumn). Lalu pada charts tools aturlah design, layout dan format charts. Pada design, aturlah charts layout seperti yang kita inginkan. Aturlah susuka hati, buatlah tampilan semenarik mungkin.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar