Kamis, 19 Mei 2011

Tanggung Jawab

Cukup sulit untuk menerangkan pengertian tanggung jawab. Terkadang tanggung jawab dikaitkan
dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidakdi sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuatsebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang bertanggung jawab, sebagaimana Charles Schaeffer, Ph.D. mengutip apa yang pernah dikemukakan oleh
Dr. Carlotta De Lerma, tentang prinsip-prinsip penting yang harus dilakukan untuk membantu anak bertanggung jawab.

1. Memberi teladan yang baik.

Dalam mengajarkan tanggung jawab kepada anak, akan lebih berhasil dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan tetapi juga bagaimana orangtua melakukan tugas semacam itu.

2. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip.

Dalam hal melakukan pekerjaan, orangtua harus melihat apakah anak melakukannya dengan segenap hati dan tekun. Sangat penting bagi orangtua untuk memberikan suatu perhatian pada tugas yang tengah dilakukan oleh si anak. Janganlah sekali-kali kita menunjukkan secara langsung tentang kesalahan-kesalahan anak, tetapi nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan
demikian orantua tetap dalam pendirian, dan teguh dalam prinsip untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anaknya.

3. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci.

Orangtua dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

4. Memberi ganjaran atas kesalahan.

Orangtua hendaknya tetap memberi perhatian kepada setiap pekerjaan anak yang telah dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak yang tidak diselesaikannya. Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan pekerjaannya saat itu, anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya besok hari. Dengan memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak tetap berkeinginan menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang menjatuhkan suatu
hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya.
Andaikan memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas
kesalahan dan tidak semata-mata mempermasalahkannya.

5. Jangan terlalu banyak menuntut.

Sumber:
Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga, Alex Sobur, , halaman 245 - 249, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1987.

Menurut saya sendiri tanggung jawab harus kitaterima dan jangan malah dihindari karena itu adalah suatu konsekuensi yang membuat kita lebih berani dalam mengambil keputusan kedapannya, dan berani dalam menghadapi knyataan ini. Buat saya, saya akan bertanggung jawab dengan apa yang telah saya lakukan baik yang saya sadari atau tidak meskipun itu sudah lampau, saya ingin menjadi orang yang bertanggung jawab agar saya dipandang berani orang lain, dan saya sudah sadar atas resiko dan tanggung jawab yang harus saya hadapi atau pertanggungjawabkan atas pengambilan keputusan atau perbuatan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar