Rizka Khairunnisa
56410106
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta yaitu Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Tetapi ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi daya yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka membedakan budaya dari kebudayaan.
Kebudayaan dalam bahasa latin / Yunani berasal dari kata “colere” yang berarti mengolah, mengerjakan terutama mengolah tanah. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam. Sedangkan pengertian kebudayaan menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian kebudayaan menurut para ahli:
E. B. Tylor, kebudayaan adalah kompleks yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah konfigurasi dari seluruh gagasan dan karya manusia yang dihasilkan dengan belajar.
Soekmono, kebudayaan adalah segala ciptaan manusia dalam usahanya merubah dan memberi bentuk dan susunan baru terhadap pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Suparlan, kebudayaan adalah serangkaian aturan petunjuk, resep, rencana dan strategi, yang terdiri atas serangkaian model kognitif yang digunakan secara selektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya.
L. Kroeber dan C. Kluckhohn, definisi kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe definisi yaitu kebudayaan sebagai tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi-tradisi, alat-alat untuk memecahkan masalah, produk atau artefak, ide-ide simbol, dan lain-lain.
begitulah yang saya dapat dari berbagai sumber.
Kebudayaan Indonesia sangatlah beragam. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Salah satu contohnya adalah wayang kulit. Wayang kulit adalah kebudayaan asli Indonesia. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Namun sekarang nilai-nilai budaya Indonesia saat ini sudah mulai terkikis oleh masuknya budaya-budaya lain. Pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya dengan perlahan-lahan meninggalkan budaya tradisional dengan alasan mengikuti perkembangan zaman, seperti globalisasi.
Bangsa Indonesia, terutama generasi muda zaman sekarang lebih suka mengadopsi budaya lain daripada mempertahankan budaya tradisional Indonesia sendiri, dan tampa memikirkan baik buruk nya semua mereka lakukan demi mengikuti perkambangan zaman. Sebagai contoh nya adalah clubbing. Clubbing adalah salah satu gaya hidup orang barat, namun sekarang itu telah banyak dilakukan oleh remaja Indonesia. Dan contoh lainnya adalah Jakarta sudah berubah menjadi kota yang tidak memiliki budaya tradisional lagi. Itu terlihat jelas dari penggunaan bahasa Indonesia. Mereka tidak lagi menggunakan bahasa yang baik dan benar, dan mereka menggantikan posisi bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau dengan bahasa gaul. Itu menunjukan bahwa bahasa, kesenian, dan budaya Indonesia sudah mulai diabaikan.
Dan pernahkah kalian terpikir, kapan terakhir kali kalian melihat pertunjukan wayang di televisi atau di alun-alun?
mungkin perkembangan teknologi modern yg besar di zaman kita ini juga termasuk faktornya, jadi sudah banyak kebudayaan kita yg dilupakan.
cth : lihat anak sd sekarang memankain apa ? PSP ,NDS ,WII.PS2, PS3 padahal waktu dulu anak-anak seumuran mereka termasuk saya, paling cuma main tanah liat, mobil-mobilan yang dari kayu, atau kapal-kapalan yang dari kertas atau yang anak perempuan main masak-masakan menggunakan tanaman yang ada di sekitar rumah.
belum lagi dengan masuknya internet di dalam kebudayaan mereka ,jadi cenderung anak-anak sekarang menghabiskan waktunya bermain game OL, chatting, ntn tv seharian, nonton dvd, tidak seperti dahulu dimana saya lebih sering berpegian keluar dan bermain permainan tradisional bersama teman-teman sepantaran saya.
Lalu anak-anak zaman sekarang bahkan kita sendiri lebih senang memakai sesuatu yang berbau teknologi daripada yang tradidional dan ngerepotin lagian gengsinya juga lebih berasa pas memakainya.
Nilai budaya yang semakin terkikis berdampak pada generasi muda. Sejarah berdirinya Indonesia dikhawatirkan akan menjadi cerita using yang tidak menarik di kalangan generasi muda. Dan kalo di biarkan bangsa Indonesia bisa kehilangan jati dirinya. Akibatnya lama kelamaan generasi muda sama skali tidak mengenal kebudayaannya sendiri.
Salah satu cara mengatasinya adalah mulai dari diri kita sendiri, kita harus mencintai budaya Negara sendiri, kita juga harus terus mempelajari budaya, kesenian Indonesia. Kita juga wajib memberikan informasi tentang budaya Indonesia kepada generasi muda, agar mereka tau. Dan juga kita harus menyaring budaya-budaya lain yang masuk. Dan janganlah malu untuk melestarikan budaya sendiri, karena kebuayaan adalah jati diri dari sebuah bangsa. Jangan sampai kita harus kehilangan itu dlu, lalu bru sadar akan penting nya suatu kebudayaan.
Kebiasaan yg dilakukan oleh ibu sangat menentukan, tingkah laku kita dikemudian dlm bersosialisasi sosial dg masyarakat lain dan walaupun tdk mutlak akan tetapi akan memberikan 60% alur pikiran yg digunakan akan terbawa oleh pengaruh dr ajaran ibu.
BalasHapusTerima kasih kartini2 Indonesia......